Rabu, 23 September 2015

Talkshow and Exhibition Fakultas Teknik, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Becoming an Urban Planner

Talkshow and Exhibition Becoming an Urban Planner yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Esa Unggul merupakan wadah untuk menjelaskan profesi planner dari kaca mata praktisi. Sebagaimana core nya, seorang planner yang memang dibekali wawasan untuk mengidentifikasi masalah, analisis dan merumuskan alternatif solusi. Pengetahuan tersebut dapat dimanfaatkan dalam berbagai sektor baik di pemerintahan, swasta maupun ngo/pemberdaya masyarakat.
Melalui acara ini, harapannya calon mahasiswa maupun mahasiswa perencanaan wilayah dan kota memiliki wawasan atas bidang yang akan digelutinya. Informasi langsung dari praktisi akan menjadi penyemangat sekaligus tuntunan dalam memilih profesi yang akan digeluti di masa depan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi ajang networking sekaligus membuka peluang kerjasama dengan kementerian maupun perusahaan terkait.
Tujuan
Talkshow and Exhibition Becoming an Urban Plannner akan dilaksanakan pada bulan September  2015.
Berikut tujuan kegiatan:
  • Meningkatkan pemahaman mahasiswa dan umum terkait bidang perencanaan wilayah dan kota;
  • Meningkatkan pemahaman mahasiswa dan umum terkait prospek kerja seorang planner; dan
  • Meningkatkan jejaring kerjasama dan koneksi dengan instansi atau perusahaan terkait.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Talkshow and Exhibition Becoming an Urban Planner  diselenggarakan pada:
Tanggal   : 21 September 2015
Waktu       : 10.00-16.00
Tempat     : Aula Kemala, Universitas Esa Unggul
Penyelenggara
Penyelenggara Talkshow  and Exhibition Becoming an Urban Planner adalah mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota.
Peserta
  • Mahasiswa Universitas Esa Unggul dan Universitas lainnya
  • Bappenas, UPT Pemda DKI Jakarta (jakarta Smart City)
  • Organisasi-organisasi profesi seperti IAP (Ikatan Ahli Perencana) dan lain-lain.
  • Berbagai organisasi NGO atau LSM yang bergerak di bidang lingkungan.
  • SMA (SMA 65 Jakarta dan 10 Tangerang)
  • Pihak-pihak lain yang terkait.



Talkshow
“Becoming an Urban Planner”
SESI I
  • Berkilas ke masa lalu, bisa diceritakan apa latar belakang anda  memilih jurusan Planologi?
  • Disiplin ilmu planner sangatlah kompleks dan lintas sektor, hal tersebut di satu sisi dapat menjadi peluang namun di sisi lain dapat menjadi tantangan. Scope pekerjaan seorang Planner dapat bersifat makro maupun mikro, karena seorang planner bukan hanya dituntut memahami isu publik, merancang dan menata wilayah dan kota, namun juga dibekali pengetahuan sektoral seperti infrastruktur, penggunaan lahan, transportasi, revitalisasi hingga pemberdayaan masyarakat.  Bagaimana menurut anda ?
  • Memasuki dunia profesional merupakan salah satu poin kunci dalam kehidupan seseorang, namun terkadang tuntunan dalam memilih bidang yang tepat masih sangat minim. Menurut anda, bagaimana prospek kerja lulusan planner?
  • Perkembangan suatu kota sangatlah dinamis dan tidak terlepas dari isu-isu perkotaan yang menuntut solusi yang inovatif, menurut anda apakah tantangan seorang planner saat ini?
  • Pencapaian anda di usia muda sangatlah  mumpuni, menurut anda peluang apa yang harus dimanfaatkan mahasiswa planologi maupun lulusan planologi?
  • Kesuksesan anda di usia muda, tentunya melalui proses panjang, bisa diceritakan secara singkat? dan menurut anda karakter apa yang harus dimiliki  seseorang agar eksis dan diakui di dunia profesional bidang planologi?
  • Apa pesan anda baik bagi mahasiswa planologi dan lulusan planologi?
Kisi-kisi Bahan Paparan “Becoming an Urban Planner”
SESI II
  • Perkembangan suatu kota sangatlah dinamis dan tidak terlepas dari isu-isu perkotaan yang menuntut solusi yang inovatif, menurut anda apakah tantangan suatu kota saat ini? dan apakah  peran institusi/organisasi/perusahaan anda dalam menjawab tantangan tersebut?
  • Bisa diceritakan visi, misi dan tujuan peran institusi/organisasi/perusahaan anda ? Program dan kegiatan inovatif apakah yang dilakukan institusi/organisasi/perusahaan anda untuk mencapai tujuan tersebut?
  • Siapakah yang terlibat dalam program maupun  kegiatan anda?
  • Apakah tantangan yang anda hadapi dalam menjalankan program maupun  kegiatan anda?
  • Bagaimana cara anda untuk mengajak anak muda untuk berkontribusi pada program maupun  kegiatan anda?
  • Apakah pesan anda bagi mahasiswa dan anak muda pada umumnya agar lebih peduli pada lingkungannya?

Read More..

Kamis, 17 September 2015

TEORI MENGGAMBAR TEKNIK

Alat-alat yang digunakan dalam menggambar Teknik



Mistar Segi Tiga :
Digunakan untuk menggambar kerangka maupun tata letak perspektif : 
  • 45 derajat (1 besar, 1 kecil) 
  • 30 dan 60 derajat (1 besar, 1 kecil) 
  • Segitiga yang dapat disetel 
 Pensil :
  • Pensil 2B, 4 B, dan 6 B 
  • Batang Grafit : 2B dan 4 B 
  • Pensil sketsa balutan kayu : 4H, 2H, HB, 3B, 4B, 6B 
  • Pensil mekanis : 4H, 3H, 2H, H, F, HB.

Alat-Alat Gambar Lainnya

  • Sikat Gambar
  • Pita Gambar atau penutup (dalam kotaknya
  • Paku Payung
  • Penghapus
  • Peraut pensil (Penajam ujung pensil)
  • Pelindung hapusan
  • Pisau serbaguna
  • Blok ampelas
  • Karpet (permukaan bersih untuk karpet)
  • Alas bersih yang kering untuk menjaga agar permukaan gambar tetap bersih
Sumber : Weblog Esa Unggul


Read More..

Senin, 07 September 2015

Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi)


Hal ini berkaitan dg bagaimana ini mempengaruhi perasaan masyarakat ttg kesejahteraan, kesadaran mereka ttg tempat yg berbeda di dalam kota, dan perilaku mereka utk hal tsb langsung atau tdk langsung meresponkulit luarsecara fisikspasial dimana org tinggal, bekerja dan bermain.
Read More..

Sabtu, 05 September 2015

Talkshow dan Pameran Becoming an Urban Planner Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul, 21 September 2015


Talkshow dan Pameran Becoming an Urban Planner Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul, 21 September 2015

Seminar dan pameran Becoming an Urban Planner merupakan wadah untuk menjelaskan profesi planner dari kaca mata praktisi. Sebagaimana core nya, seorang planner yang memang dibekali wawasan untuk mengidentifikasi masalah, analisis dan merumuskan alternatif solusi. Pengetahuan tersebut dapat dimanfaatkan dalam berbagai sektor baik di pemerintahan, swasta maupun NGO/Pemberdaya Masyarakat.
Melalui seminar ini, harapannya calon mahasiswa maupun mahasiswa perencanaan wilayah dan kota memiliki wawasan atas bidang yang akan digelutinya. Informasi langsung dari praktisi akan menjadi penyemangat sekaligus tuntunan dalam memilih profesi yang akan digeluti di masa depan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi ajang networking sekaligus membuka peluang kerjasama dengan kementerian maupun perusahaan terkait.
Tujuan
  1. Seminar dan pameran Becoming an Urban Plannner akan dilaksanakan pada bulan Agustus  2015 bertujuan kegiatan:
  2. Meningkatkan pemahaman mahasiswa dan umum terkait bidang perencanaan wilayah dan kota;
  3. Meningkatkan pemahaman mahasiswa dan umum terkait prospek kerja seorang planner;dan
  4. Meningkatkan jejaring kerjasama dan koneksi dengan instansi atau perusahaan terkait.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Seminar dan Pameran Becoming an Urban Planner akan diselenggarakan pada:
Tanggal   : 21 September 2015
Waktu    : 09:30-selesai
Tempat   : Aula Kemala, Universitas Esa Unggul
Penyelenggara
Penyelenggara Talkshow dan Pameran Becoming an Urban Planner adalah mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota.
Peserta
  • Mahasiswa Universitas Esa Unggul dan Universitas lainnya (anggota Ikatan Mahasiswa Planologi Indonesia cabang Jabodetabek).
  • Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Kelautan dan perikanan, BIG, BPBD, PEMDA DKI Jakarta dll
  • Organisasi-organisasi profesi seperti IAP (Ikatan Ahli Perencana) dan lain-lain.
  • Berbagai organisasi NGO atau LSM yang bergerak di bidang lingkungan.
  • Siswa SLTA
  • Pihak-pihak lain yang terkait.
Read More..

Kamis, 03 September 2015

Planologi, Field Study to Singapore

Tahun 2010 ini sudah ke-5 kalinya Fakultas Teknik, Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota (Planologi) mengadakan ”City Planning Field Study” bagi Mahasiswa Baru Jurusan Planologi dalam rangka menambah wawasan dan keilmuan dalam bidang tata ruang wilayah dan perkotaan.  Field Study tahun 2010 dilaksanakan selama 4 (empat) hari, 19 – 22 Oktober 2010 ke Singapore yang diikuti oleh mahasiswa dan dosen Planologi.  Negara Singapore menjadi objek studi dikarenakan penataan dan perencanaan kotanya yang baik.
Field Study dipimpin oleh Ir. Holiq Raus, IAP – Wakil Rektor III, dan dibimbing oleh dosen Planologi mengagendakan kuliah lapangan yang dimulai dengan mengunjungi MRT System (kereta api listrik bawah tanah), setelah itu ke Orchard Road melihat sistem Pedestrian.  Mahasiswa berkesempatan pula mengunjungi:National Museum of Singapore, The Old Buildings of Singapore & Conservation of Old Singapore, Underground Shopping Links, Singapore River Front & Urban Revitalization, City Planning and Master Plan of Singapore, Urban Redevelopment Authority (URA), City Ammenities, Planning The Sub-center and Intermodal Transport System, dan Tourism Industry of Singapore.
Kuliah lapangan ini merupakan program kunjungan bagi mahasiswa baru jurusan Planologi yang ke-5 kali (Batch V) ke Singapore sejak tahun 2007.  Dalam kuliah lapangan yang sangat bermanfaat dan mengesankan ini bertujuan agar mahasiswa baru 2010 memiliki: 1). Menambah wawasan dan keilmuan dalam bidang tata ruang wilayah dan perkotaan, 2). Kemampuan menganalisa permasalah kota, dan 3). Kemampuan menyusun rencana kota melalui objek – objek yang diobservasi. 





Some definitions about spatial planning (Cite From UU 26/2007):
  • Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.
  • Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
  • Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
  • Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.
  • Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional.
  • Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya.
  • Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
  • Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.
  • Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
  • Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis.
  • Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
  • Kawasan metropolitan adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa.
  • Kawasan megapolitan adalah kawasan yang terbentuk dari 2 (dua) atau lebih kawasan metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk sebuah sistem.
  • Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]
Read More..

Kuliah Umum Pengembangan Kawasan Pesisir dari Perspektif Ekonomi dan Tata Ruang

Kuliah Umum Pengembangan Kawasan Pesisir dari Perspektif Ekonomi dan Tata Ruang
Jum’at, 06 Mei 2011


Dalam rangka kegiatan “Urban Planning Field Camps 2011” Fakultas Teknik, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema “Pengembangan Kawasan Pesisir dari Perspektif Ekonomi dan Tata Ruang”  pada Rabu, 27 April 2011 bertempat di Kampus UEU.
Sebagai pembicara dalam kuliah umum ini adalah Ir. Ferrianto H.S. Djais, MMA yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan.
Materi yang disampaikan dalam kuliah umum ini antara lain:
  • Perencanaan Tata Ruang Wilayah Pesisir Merupakan Bagian Tak Terpisahkan Dari Pembangunan Daerah
  • Tata Ruang Wilayah Pesisir Sangat Terkait Dengan Tata Ruang Wilayah Darat
  • Wil Pesisir; Laut & Pulau – pulau Kecil Memiliki Potensi Sumberdaya Ekonomi yang Sangat Menjanjikan
  • Berada pada Wilayah yang Cukup Rentan Terhadap Bencana
  • Banyak Dicirikan oleh Kerusakan Lingkungan; Kemiskinan; Keterbatasan Infrastruktur; Overfishing
Bagaimana menjadikan wilayah pesisir; laut & pulau -pulau kecil menjadi daerah yang menjanjikan. Tema tersebut cukup menarik perhatian peserta yang datang dari berbagai kalangan terutama Fakultas Teknik. Untuk menyimak paparan pembicara  yang saat ini perlu diangkat ke permukaan karena relevan dengan masyarakat kita yang hidup di pesisir san pulau terpencil.  Ir. Ferrianto H.S. Djais, MMA saat ini didampingi oleh Ir. Holiq Raus  yang juga menjabat sebagai Warek III UEU.
Antusias pemerhati daerah pesisir cukup banyak menarik perhatian peserta. Hal tersebut dapat kita saksikan pada saat sesi tanya jawab.  Menurut pembicara wilayah pesisir laut kita sangat luas dan potensial digali untuk pengembangan pariswisata laut. Dia mencontohkan bagaimana cara negara lain memanfaatkan pesisir mereka untuk memberdayakan masyarakatnya. Di Indonesia menurut pembicara tidak terlalu banyak wacana untuk pemberdayaan pesisir dengan panorama alamnya yang menarik namun sangat sedikit sekali perhatian pemerintah untuk menanamkan modal di daerah terpencil.  Padahal daerah tersebut sangat potensial untuk mendatang wisatawan, kalau ada investor yang berani membuka daerah yang memiliki keindahan alam yang jauh lebih baik dari Bali seperti  NTT, Pulau Komodo dan lainnya, belum lagi daerah lain yang kurang dipromosikan oleh pemerintah,” kata Ir. Ferrianto.
Sebagai penutup dan kesimpulan dari Kuliah Umum Pengembangan  Kawasan Pesisir dari Perspektif Ekonomi dan Tata Ruang ini adalah:
  • Wilayah Indonesia yang luas, Letak Indonesia yang strategis diharapkan memberikan implikasi ekonomi yang positif.
  • Garis pantai kita yang terpanjang, jumlah pulau kita yang lebih dari 17.504 diharapkan dapat dijadikan vehicle pertumbuhan ekonomi.
  • Wilayah laut dan SDA Indonesia sangat strategis dan melimpah, merupakan potensi dan keunggulan bangsa yang harus dioptimalkan pemanfaatannya dalam menopang pembangunan ekonomi nasional.
  • Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan keterpaduan lintas sektor pusat-daerah, swasta, universitas dan LSM secara bersama-sama dan saling bermitra berbasis collaborative scientific.

Read More..

Seminar Sinkronisasi Perencanaan Tata Ruang di Indonesia terkait dengan Undang-Undang Geospasial

Seminar Sinkronisasi Perencanaan Tata Ruang di Indonesia terkait dengan Undang-Undang Geospasial
Selasa, 05 Juni 2012



Data dan informasi geospasial sangat dibutuhkan dalam Penataan Ruang, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan.
Diharapkan dengan ketersediaan dan pemanfaatan data dan informasi geospasial yang berkualitas akan menghasilkan perencanaan tata ruang yang baik dan implementatif sehingga dapat tercapai pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).
Kegiatan Perencanaan Tata Ruang yang dilakukan tanpa dukungan data dan informasi geospasial yang memadai pada umumnya akan menghadapi berbagai masalah atau bahkan menemui kegagalan.Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan pemahaman pentingnya data dan informasi geospasial dalam Perencanaan Tata Ruang, maka Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik – Universitas Esa Unggul bekerjasama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) mengadakan Seminar “Sinkronisasi Perencanaan Tata Ruang di Indonesia Terkait dengan Undang-Undang Geospasial”.

Seminar ini diadakan pada hari Rabu tanggal 23 Mei 2012 bertempat di Gedung Utama Ruang 207 Lantai 2,  Universitas Esa Unggul.  Peserta seminar terdiri dari mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) se-Jabodetabek, para tamu undangan, dan para dosen di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul. Adapun pembicara pada seminar ini adalah Dr. Ir. Ruchyat Deny, MSc. (Sekretaris Direktur Jenderal Penataan Ruang – Kementerian Pekerjaan Umum), Dr. Suprajaka (Badan Informasi Geospasial), dan Dr. Ir. Ken Martina (Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik – Universitas Esa Unggul).
Read More..

Fakultas Teknik Univ. Esa Unggul bekerjasama dengan ITB Bandung menyelenggarakan Kuliah Umum “Sustainable Urban Development”

Dalam rangka menindaklanjuti kerjasama antara Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik – Universitas Esa Unggul dengan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) – Institut Teknologi Bandung (ITB), Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Sustainable Urban Development”  pada hari Jum’at, 8 Maret 2013 jam 10.00-12.00 WIB  dengan mengundang Bapak DR. Ir. Iwan Kustiwan, MT. (Kepala Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, ITB) sebagai pembicara kuliah umum.
Dalam kuliah umum ini, Bapak DR. Ir. Iwan Kustiwan, MT memaparkan KOTA BERKELANJUTAN: Konsep, Prinsip dan Penerapannya Dalam Perencanaan Tata Ruang.


Pokok-pokok bahasan yang disampaikan dalam kuliah umum tersebut meliputi:  Pertumbuhan perkotaan: Realitas perkotaan global – realitas  perkotaan nasional, Proses pengkotaan, Perkembangan kawasan perkotaan, Sub urbanisasi dan Urban sprawl, Kota berkelanjutan?, Prinsip-prinsip kota berkelanjutan, Kaitan penggunaan lahan – transportasi – lingkungan perkotaan, Perencanaan tata ruang yang berkelanjutan?, Bentuk perkotaan dan keberlanjutannya: dari urban sprawl  ke urban compaction.
Kuliah umum  dihadiri oleh seluruh mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota dan para dosen dan ditutup dengan sesi tanya jawab yang cukup hangat terkait dengan aplikasi konsep kota berkelanjutan dan mixed use development.


Kerjasama akan direalisasikan dalam bentuk studio bersama, fieldtrip ke ITB-Bandung, mengundang dosen dan mahasiswa dalam kegiatan bersama, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang menguntungkan kedua belah pihak.


Read More..

Kunjungan Kerjasama Universitas Esa Unggul dengan 3 Universitas di Thailand – Mahidol University, Burapha University dan Kasetsart University



Dalam rangka pengembangan dan peningkatan kerjasama dalam bidang pendidikan tinggi, khususnya dalam Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota dan Teknik Industri serta Ilmu – ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul melakukan Kunjungan Kerjasama ke 3 Universitas di Thailand pada 16 – 20 Juni 2013 lalu.
Delegasi Universitas Esa Unggul terdiri dari :
  1. Dr. Ir. Arief Kusuma AP, MBA (Rector)
  2. Dr. Suryanti T. Arief , SH, MBA (Secretary of Esa Unggul Foundation)
  3. Dra. Suryari Purnama, MM (International Office)
  4. Dr. Lily Amelia  (Dean of Faculty of Engineering)
  5. Dr. Idrus Jus’at  (Dean of Faculty of Public Health)
Universitas yang dikunjungi adalah :
  1. Mahidol University, Bangkok, Thailand
  2. Burapha University, Chonburi Province, Thailand
  3. Kasetsart University, Bangkok, Thailand


Kunjungan kerjasama  Universitas Esa Unggul dengan 3 universitas  ini menghasilkan beberapa kerjasama, antara lain :
Universitas Esa Unggul dengan Mahidol University  ( Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Kesehatan)
  • Exchange Student
  • Review Curriculum
  • Exchange Faculty Member
Universitas Esa Unggul dengan Burapha University  ( Fakultas Ilmu Kesehatan)
  • Transfer Credit selama 1 Semester untuk Program Studi Keperawatan (Nurse) dan Kesehatan Masyarakat ( Public Health)
  • Exchange Student
  • Review Curriculum
  • Exchange Faculty Member
Universitas Esa Unggul dengan Kasetsart University  ( Fakultas Teknik)
  • Kerjasama dibidang kurikulum dan penelitian




Read More..

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Esa Unggul Menyelenggarakan Workshop Nasional Peningkatan Kerjasama Yang Sinergis dan Berkelanjutan Di Bidang Penataan Ruang, Juni 2015



Dalam rangka meningkatkan kerjasama yang sinergis dan berkelanjutan di penataan ruang, Fakultas Teknik, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota bekerjasama dengan Asosiasi Sekolah Perencana Indonesia (ASPI), Kementerian Agraria dan Tata Ruang, dan Ikatan Alumni Perencanaan Kota mengadakan Workshop IV ASPI dengan tema “Peningkatan Kerjasama yang Sinergis dan Berkelanjutan di Bidang Penataan Ruang” yang bertempat di Universitas Esa Unggul pada tanggal 5 – 6 Juni 2015.
Tujuan diselenggarakannya Workshop ini antara lain adalah:
Terjaringnya potensi kerjasama antara Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan Ikatan Ahli Perencanaan.
Terjaringnya aspirasi terkait pembahasan kompetensi lulusan perencanaan, kurikulum KKNI dan sertifikasi profesi.
Terformulasikannya agenda persiapan Seminar dan Kongres VII ASPI di Bali yang akan datang.


Topik dan Pembahasan dalam Workshop Nasional Peningkatan Kerjasama Yang Sinergis dan Berkelanjutan Di Bidang Penataan Ruang ini adalah:
Tema Diskusi “Peningkatan Kerjasama yang Sinergis dan Berkelanjutan di Bidang Penataan Ruang : Mewujudkan Masyarakat Perencanaan yang Inklusif”
Moderator                          :   Wilmar Salim, Ph.D
Pembicara Sesi I
  1. Ketua Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia : Prof. Ir. Bakti Setiawan, MA., Ph.D.
  2. Dirjen Penataan Ruang, Kementrian Agraria dan Tata Ruang : Aria Indra, ST., MUM (Kasubid Bidang Kebijakan dan Strategi Nasional)
  3. Ikatan Ahli Perencana (IAP) Bidang Pengembangan Profesi: Hendricus Andy Simarmata, ST., M.Si.
Pembicara Sesi II
Tema Workshop               : “Program, Kegiatan, dan Agenda Kerjasama”
Pembicara                          :
  1. Ketua Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia : Prof. Ir. Bakti Setiawan, MA., Ph.D.
  2. Ikatan Ahli Perencana (IAP): Teti A. Argo, Ph.D
Peserta yang berpartisipasi dalam acara ini antara lain Ketua Program Studi Universitas di Seluruh Indonesia
  1. Universitas Esa Unggul
  2. Universitas Sumatera Utara
  3. Institut Teknologi Bandung
  4. Universitas Gadjah Mada
  5. Universitas Alaluddin, Makassar
  6. Universitas Trisakti
  7. Universitas Tarumanegara
  8. Institut Teknologi Nasional (ITENAS)
  9. Universitas Sam Ratulangi
  10. Universitas Pakuan
  11. Universitas Brawijaya, Malang
  12. Universitas Diponegoro
  13. Universitas Bung Hatta
  14. Institut Pertanian Bogor
  15. Universitas Islam Bandung
  16. Institut Teknologi Indonesia
  17. Institut Teknologi Sepuluh November
  18. Institut Teknologi Sains Bandung
  19. STTNAS
  20. Universitas Andalas, Padang
  21. Universitas Negeri Sebelas Maret
  22. ISU
  23. UNIKOM
  24. UIR
  25. Universitas Hindu Indonesia

Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) adalah suatu asosiasi sebagai wadah sekolah pendidikan tinggi perencanaan yang dengan semangat kebersamaan dan kesetaraan bertujuan untuk bekerja sama secara berkelanjutan dalam mendidik, meneliti, dan mengembangkan ilmu perencanaan yang berkarakter, berpandangan sistemik komprehensif, holistik, memiliki kemampuan preskriptif ke masa depan dalam “menyelesaikan” masalah-masalah pembangunan wilayah dan kota berdimensi ruang dan waktu, dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara yang bermartabat. ASPI bertujuan untuk menjembatani komunikasi antar anggotanya, sehingga mereka mampu tumbuh bersama dan saling mendukung.
ASPI terbentuk atas prakarsa dan dideklarasikan oleh delapan sekolah perencanaan di Indonesia yaitu ITB, UGM, UNHAS, UNDIP, USU, UNAND, UB dan IPB dengan dukungan GTZ pada tahun 2000. Dalam perjalanan selanjutnya, ASPI telah berkembang dengan pesat baik dari segi anggota maupun kegiatan dan kerjasama yang dikembangkan. Hingga saat ini lebih dari empat puluh Program Studi telah tercatat sebagai anggota ASPI baik program Sarjana, magister maupun doktoral yang tersebar dari Medan hingga Jayapura.
Asosiasi ini berupaya mengumpulkan sumber-sumber daya di berbagai program pendidikan di Indonesia guna mendorong kemajuan perencanaan di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan  berbagai forum maupun pertemuan ilmiah, pengembangan/ penyempurnaan kurikulum, penelitian-penelitian dan kerjasama.
Workshop 4 ASPI “Peningkatan Kerjasama yang sinergis dan berkelanjutan di bidang penataan ruang” yang diselenggarakan di Universitas Esa Unggul pada tanggal 5 - 6 Juni 2015  merupakan  wadah  pertemuan antar anggota untuk membahas agenda kerjasama, kompetensi lulusan perencana dan penyempurnaan kurikulum KKNI. Melalui Workshop ini, harapannya mampu menjaring kerjasama, aspirasi dan masukan terkait agenda selanjutnya yaitu Seminar dan Kongres VII ASPI di Bali mendatang.


[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]
Read More..

Fakultas Teknik Managing Cities to Singapore-Johor Bahru Mei 2015


Fakultas Teknik untuk kesekian kalinya mengadakan Field Trip Managing Cities Study ke Singapore dan Malaysia pada 11 – 14 Mei 2015 yang diikuti oleh Mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah & Kota dan Teknik Industri.  Studi lapangan Fakultas Teknik ini berfungsi sebagai media studi bagi mahasiswa angkatan 2014, untuk mengeksplorasi lebih lanjut tentang pembangunan kota dan bagaimana mengelola kota.

Tujuan kegiatan Field Trip Managing Cities Study adalah:
  • Untuk mengidentifikasi komponen kota, khususnya tanah menggunakan infrastruktur dan transportasi, perumahan, ruang terbuka hijau dan tata kelola komponen-komponen untuk meningkatkan kinerja kota
  • Untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pembangunan perkotaan dan manajemen
  • Untuk memahami beberapa solusi dan inovasi untuk menangani masalah pembangunan perkotaan di Indonesia, khususnya Jakarta sebagai ibukota.





Read More..

Kuliah Umum “SMART CITY” Fakultas Teknik, Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang Pengembangan dan Pengelolaan Perkotaan Fakultas Teknik, Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota menyelenggarakan Kuliah Umum “Smart City” (Inovasi, Kota Komunikatif, Kota Berkeadilan) di Kampus Esa Unggul pada 27 Mei 2015 dengan pembicara Bapak Ridwan Sutriadi,ST,MT,PhD.

 

-- Download Kuliah Umum “SMART CITY” Fakultas Teknik, Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota as PDF --

Read More..

Minggu, 07 Juni 2015

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Esa Unggul Menyelenggarakan Workshop Nasional Peningkatan Kerjasama Yang Sinergis dan Berkelanjutan Di Bidang Penataan Ruang, Juni 2015

Dalam rangka meningkatkan kerjasama yang sinergis dan berkelanjutan di penataan ruang, Fakultas Teknik, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota bekerjasama dengan Asosiasi Sekolah Perencana Indonesia (ASPI), Kementerian Agraria dan Tata Ruang, dan Ikatan Alumni Perencanaan Kota mengadakan Workshop IV ASPI dengan tema “Peningkatan Kerjasama yang Sinergis dan Berkelanjutan di Bidang Penataan Ruang” yang bertempat di Universitas Esa Unggul pada tanggal 5 – 6 Juni 2015.
Tujuan diselenggarakannya Workshop ini antara lain adalah:
Terjaringnya potensi kerjasama antara Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan Ikatan Ahli Perencanaan.
Terjaringnya aspirasi terkait pembahasan kompetensi lulusan perencanaan, kurikulum KKNI dan sertifikasi profesi.
Terformulasikannya agenda persiapan Seminar dan Kongres VII ASPI di Bali yang akan datang.
Topik dan Pembahasan dalam Workshop Nasional Peningkatan Kerjasama Yang Sinergis dan Berkelanjutan Di Bidang Penataan Ruang ini adalah:
Tema Diskusi “Peningkatan Kerjasama yang Sinergis dan Berkelanjutan di Bidang Penataan Ruang : Mewujudkan Masyarakat Perencanaan yang Inklusif”
Moderator                          :   Wilmar Salim, Ph.D
Pembicara Sesi I
  1. Ketua Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia : Prof. Ir. Bakti Setiawan, MA., Ph.D.
  2. Dirjen Penataan Ruang, Kementrian Agraria dan Tata Ruang : Aria Indra, ST., MUM (Kasubid Bidang Kebijakan dan Strategi Nasional)
  3. Ikatan Ahli Perencana (IAP) Bidang Pengembangan Profesi: Hendricus Andy Simarmata, ST., M.Si.
Pembicara Sesi II
Tema Workshop               “Program, Kegiatan, dan Agenda Kerjasama”
Pembicara                          :
  1. Ketua Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia : Prof. Ir. Bakti Setiawan, MA., Ph.D.
  2. Ikatan Ahli Perencana (IAP): Teti A. Argo, Ph.D
Peserta yang berpartisipasi dalam acara ini antara lain Ketua Program Studi Universitas di Seluruh Indonesia
  1. Universitas Esa Unggul
  2. Universitas Sumatera Utara
  3. Institut Teknologi Bandung
  4. Universitas Gadjah Mada
  5. Universitas Alaluddin, Makassar
  6. Universitas Trisakti
  7. Universitas Tarumanegara
  8. Institut Teknologi Nasional (ITENAS)
  9. Universitas Sam Ratulangi
  10. Universitas Pakuan
  11. Universitas Brawijaya, Malang
  12. Universitas Diponegoro
  13. Universitas Bung Hatta
  14. Institut Pertanian Bogor
  15. Universitas Islam Bandung
  16. Institut Teknologi Indonesia
  17. Institut Teknologi Sepuluh November
  18. Institut Teknologi Sains Bandung
  19. STTNAS
  20. Universitas Andalas, Padang
  21. Universitas Negeri Sebelas Maret
  22. ISU
  23. UNIKOM
  24. UIR
  25. Universitas Hindu Indonesia
Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) adalah suatu asosiasi sebagai wadah sekolah pendidikan tinggi perencanaan yang dengan semangat kebersamaan dan kesetaraan bertujuan untuk bekerja sama secara berkelanjutan dalam mendidik, meneliti, dan mengembangkan ilmu perencanaan yang berkarakter, berpandangan sistemik komprehensif, holistik, memiliki kemampuan preskriptif ke masa depan dalam “menyelesaikan” masalah-masalah pembangunan wilayah dan kota berdimensi ruang dan waktu, dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara yang bermartabat. ASPI bertujuan untuk menjembatani komunikasi antar anggotanya, sehingga mereka mampu tumbuh bersama dan saling mendukung.
ASPI terbentuk atas prakarsa dan dideklarasikan oleh delapan sekolah perencanaan di Indonesia yaitu ITB, UGM, UNHAS, UNDIP, USU, UNAND, UB dan IPB dengan dukungan GTZ pada tahun 2000. Dalam perjalanan selanjutnya, ASPI telah berkembang dengan pesat baik dari segi anggota maupun kegiatan dan kerjasama yang dikembangkan. Hingga saat ini lebih dari empat puluh Program Studi telah tercatat sebagai anggota ASPI baik program Sarjana, magister maupun doktoral yang tersebar dari Medan hingga Jayapura.
Asosiasi ini berupaya mengumpulkan sumber-sumber daya di berbagai program pendidikan di Indonesia guna mendorong kemajuan perencanaan di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan  berbagai forum maupun pertemuan ilmiah, pengembangan/ penyempurnaan kurikulum, penelitian-penelitian dan kerjasama.
Workshop 4 ASPI “Peningkatan Kerjasama yang sinergis dan berkelanjutan di bidang penataan ruang” yang diselenggarakan di Universitas Esa Unggul pada tanggal 5 6 Juni 2015  merupakan  wadah  pertemuan antar anggota untuk membahas agenda kerjasama, kompetensi lulusan perencana dan penyempurnaan kurikulum KKNI. Melalui Workshop ini, harapannya mampu menjaring kerjasama, aspirasi dan masukan terkait agenda selanjutnya yaitu Seminar dan Kongres VII ASPI di Bali mendatang.
Read More..

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Esa Unggul Menyelenggarakan Workshop Nasional Peningkatan Kerjasama Yang Sinergis dan Berkelanjutan Di Bidang Penataan Ruang, Juni 2015

a



Dalam rangka meningkatkan kerjasama yang sinergis dan berkelanjutan di penataan ruang, Fakultas Teknik, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota bekerjasama dengan Asosiasi Sekolah Perencana Indonesia (ASPI), Kementerian Agraria dan Tata Ruang, dan Ikatan Alumni Perencanaan Kota mengadakan Workshop IV ASPI dengan tema “Peningkatan Kerjasama yang Sinergis dan Berkelanjutan di Bidang Penataan Ruang” yang bertempat di Universitas Esa Unggul pada tanggal 5 – 6 Juni 2015.
Tujuan diselenggarakannya Workshop ini antara lain adalah:
Terjaringnya potensi kerjasama antara Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan Ikatan Ahli Perencanaan.
Terjaringnya aspirasi terkait pembahasan kompetensi lulusan perencanaan, kurikulum KKNI dan sertifikasi profesi.
Terformulasikannya agenda persiapan Seminar dan Kongres VII ASPI di Bali yang akan datang.
Topik dan Pembahasan dalam Workshop Nasional Peningkatan Kerjasama Yang Sinergis dan Berkelanjutan Di Bidang Penataan Ruang ini adalah:
Tema Diskusi “Peningkatan Kerjasama yang Sinergis dan Berkelanjutan di Bidang Penataan Ruang : Mewujudkan Masyarakat Perencanaan yang Inklusif”
Moderator                          :   Wilmar Salim, Ph.D
Pembicara Sesi I
  1. Ketua Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia : Prof. Ir. Bakti Setiawan, MA., Ph.D.
  2. Dirjen Penataan Ruang, Kementrian Agraria dan Tata Ruang : Aria Indra, ST., MUM (Kasubid Bidang Kebijakan dan Strategi Nasional)
  3. Ikatan Ahli Perencana (IAP) Bidang Pengembangan Profesi: Hendricus Andy Simarmata, ST., M.Si.
Pembicara Sesi II
Tema Workshop               : “Program, Kegiatan, dan Agenda Kerjasama”
Pembicara                          :
  1. Ketua Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia : Prof. Ir. Bakti Setiawan, MA., Ph.D.
  2. Ikatan Ahli Perencana (IAP): Teti A. Argo, Ph.D
Peserta yang berpartisipasi dalam acara ini antara lain Ketua Program Studi Universitas di Seluruh Indonesia
  1. Universitas Esa Unggul
  2. Universitas Sumatera Utara
  3. Institut Teknologi Bandung
  4. Universitas Gadjah Mada
  5. Universitas Alaluddin, Makassar
  6. Universitas Trisakti
  7. Universitas Tarumanegara
  8. Institut Teknologi Nasional (ITENAS)
  9. Universitas Sam Ratulangi
  10. Universitas Pakuan
  11. Universitas Brawijaya, Malang
  12. Universitas Diponegoro
  13. Universitas Bung Hatta
  14. Institut Pertanian Bogor
  15. Universitas Islam Bandung
  16. Institut Teknologi Indonesia
  17. Institut Teknologi Sepuluh November
  18. Institut Teknologi Sains Bandung
  19. STTNAS
  20. Universitas Andalas, Padang
  21. Universitas Negeri Sebelas Maret
  22. ISU
  23. UNIKOM
  24. UIR
  25. Universitas Hindu Indonesia
Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) adalah suatu asosiasi sebagai wadah sekolah pendidikan tinggi perencanaan yang dengan semangat kebersamaan dan kesetaraan bertujuan untuk bekerja sama secara berkelanjutan dalam mendidik, meneliti, dan mengembangkan ilmu perencanaan yang berkarakter, berpandangan sistemik komprehensif, holistik, memiliki kemampuan preskriptif ke masa depan dalam “menyelesaikan” masalah-masalah pembangunan wilayah dan kota berdimensi ruang dan waktu, dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara yang bermartabat. ASPI bertujuan untuk menjembatani komunikasi antar anggotanya, sehingga mereka mampu tumbuh bersama dan saling mendukung.
ASPI terbentuk atas prakarsa dan dideklarasikan oleh delapan sekolah perencanaan di Indonesia yaitu ITB, UGM, UNHAS, UNDIP, USU, UNAND, UB dan IPB dengan dukungan GTZ pada tahun 2000. Dalam perjalanan selanjutnya, ASPI telah berkembang dengan pesat baik dari segi anggota maupun kegiatan dan kerjasama yang dikembangkan. Hingga saat ini lebih dari empat puluh Program Studi telah tercatat sebagai anggota ASPI baik program Sarjana, magister maupun doktoral yang tersebar dari Medan hingga Jayapura.
Asosiasi ini berupaya mengumpulkan sumber-sumber daya di berbagai program pendidikan di Indonesia guna mendorong kemajuan perencanaan di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan  berbagai forum maupun pertemuan ilmiah, pengembangan/ penyempurnaan kurikulum, penelitian-penelitian dan kerjasama.
Workshop 4 ASPI “Peningkatan Kerjasama yang sinergis dan berkelanjutan di bidang penataan ruang” yang diselenggarakan di Universitas Esa Unggul pada tanggal 5 - 6 Juni 2015  merupakan  wadah  pertemuan antar anggota untuk membahas agenda kerjasama, kompetensi lulusan perencana dan penyempurnaan kurikulum KKNI. Melalui Workshop ini, harapannya mampu menjaring kerjasama, aspirasi dan masukan terkait agenda selanjutnya yaitu Seminar dan Kongres VII ASPI di Bali mendatang.


Read More..

Realted Posts